Selasa, 06 November 2007

Catatan dari Nanchang (3)

Setelah menjadi Mahasiswa selama 7 tahun, akhirnya saya menjadi mahasiswa lagi. Sebuah proses adaptasi yang lumayan menyita energi serta pikiran menurut saya. Tapi ini merupakan hal baru,sangat menarik bagi saya pribadi, saya harus menyelesaikan perjalanan ini.Itu janji saya.

Kami menunggu selama satu minggu sebelum kuliah kami di mulai, jadi memang agak bosan menunggu. Banyak kawan yang pergi ke kota, maaf menyebut kota, karena memang jaraknya jauh sekitar 1 jam perjalanan, karena kami memang di daerah yang jauh.Kampus baru dari Jiangxi Normal University.Dan tempo hari ada Keluarga kami yang datang menjeguk, ternyata mereka nyasar ke kampus lama atau Lao Shi Da. Saya jadi ketawa kalau inget kejadian itu,merasa ngerjain orang tua. Tapi itu pengalaman yang menarik.

Dan Akhirnya setelah seminggu dalam masa penantian awal kuliah, akhirnya kami masuk kuliah juga.Kami semua anak Indonesia yang baru satu kelas ditambah satu anak korea, serta ada mata kuliah yang digabung dengan kawan dari Jepang. Tapi akhirnya ada perubahan dalam hal kelas.Kami yang anak Indonesia tetap satu kelas ditambah satu kawan korea, yang lainnya pindah kelas karena mereka hanya satu tahun, sedangkan kami 4 tahun. Mereka butuh percepatan dalam kuliah.

Kelas kami kelas yang menarik, diisi hampir semua anak Indonesia dan sudah saling kenal awalnya. Dan kawan Korea yang unik dan lucu.Pendiam pada awalnya, misterius, tak banyak bicara,selain karena mungkin belum bisa berkomunikasi dengan bahasa Mandarin, pada dasarnya kawan Korea itu pendiam. Di kelas diam dan memperhatikan. Selama satu bulanpertama dia seperti itu. Maklumlah adaptasi menurut saya.

Han Kyoung Wook, nama Koreanya. Dia juga punya nama Mandarin, kami semua punya nama mandarin, . Walaupun ejaannya sama, namun nama saya punya arti yang beda dengan arti nama saya dalam bahasa Jawa. Wook ini pernah di militer 2 tahun, karena memang Korea Selatan ada wajib militer. Saya cerita sedikit tentang dia, karena sekarang ia jadi kawan baik kami semua. Kami dilihatkan foto2 dia saat wajib militer, saya jadi membayangkan bagaimana saya ketika wajib militer.

Sekarang ia lagi pulang ke Korea untuk liburan, disini hari buruhlibur 1 minggu. Dia banyak cerita tentang bagaimana budaya Korea. Tentang bagaimana kedisiplinan di rumahnya, tata cara saat makan, saya suka mendengarkan hal itu, karena secara tidak langsung saya belajar budaya dalam hal ini. Banyak hal yang saya pelajari dari dia tentang Korea. Dan ternyata makanan Korea juga enak. Demikianlah sedikit cerita tentang dia.

Kami mendapat Mata Kuliah, Gramar,Listening, Reading, Speaking, serta menulis Hanzi atau Chinese Character.Dan jadwal kuliah kami ternyata padat, terutama Gramar, 12 jam seminggu.Jadi, sesuatu yang baru akan saya mulai dalam fase hidup saya.

Guru kami atau Lao Shi begitu kami memanggil ternyata sangat baik dan pengertian. Mengerti karena kami pemula, jadi pelan-pelan dalam mengajarnya. Ada Wu Lao Shi yg ngajar Gramar, dia Lao Shi Favorit kami semua, orangnya baik, Gokil, lucu, sabar dan bagus dalam mengajar.Kami semua gembira ketika ada dalam kelas dia.Pernah suatu hari dia berkata-kata tentang Tuhan. Hari itu kawan Korea kami tidak masuk kelas, jam 8 pagi. Dia ngomong, Tuhan ada di kamar si Zheng ( nama mandarin si Korea), lagi mukulin kepalanya biar ngak Kuliah. Hari itudia ngomong tentang Tuhan,lucu sekali.Wu Lao Shi seumuran sama saya, juga belum nikah, tapi sudah punya pacar dan tahun ini mau foto nikah. Kalau ditanya soal Jie hun dia ngomong wo bu zhi dao.

Lalu ada Lu Lao Shi, guru perempuan yang ke ibuan, baik dan selalu memberi support kepada kami.Kemudia Lui Lao Shi atau Pak Kura-kura, teman Korea kasih dia julukan itu. Orangnya lucu sudah pernah ke Indonesia. Terakhir ke Bali, bikin iri saja.He..he..he...

Juga ada Yang Lao Shi yang ngajar dua mata kuliah, speaking dan Writing,Guru muda yang kadang aneh kalau lagi ngajar tapi asyik juga, lebih muda dari saya. Sama kwn2 dipanggil Pak Kambing, karena Yang punya arti kambing dalam bahasa mandarin. Walaupun arti namanya bukan itu.

Itulah guru-guru kami, kami harus beradaptasi dengan pelajaran baru ini. Untuk buku kami membeli di kantor.Buku-buku sudah disediakan, kami tinggal membelinya saja.

Karena kami mahasiswa asing kami, kami juga harus mengurus dokumen-dokumen. Kami kemudian diminta untuk Check up, walaupun sebelumnya sudah di Indonesia. Per orang sekitar 250 sampai dengan 350 tergantung kelengkapan dokumen yang sudah ada. Dalam artian yang kami bawa dari negeri asal kami. Lalu kami harus membayar juga untuk Visa, saya yang tinggal 4 tahun harus membayar 1000 yuan untuk ijin tinggal selama 4 tahun. Sedangkan yang setahun 800 yuan untuk yang setahun.

Selain itu kami juga harus menyelesaikan pembayaran untuk Asrama serta pendaftaran kuliah. Saya dan kawan sekamar saya membayar 350 USD per-orang untuk satu tahun. Lalu juga jaminan kamar 500 yuan per-orang dan asuransi 175 yuan per orang.

Itulah biaya-biaya yang kami keluarkan, disamping biaya rutin, untuk listrik, makan, air dsb.Dan ternyata belajar di Tiongkok sangat menarik, akan ketemu hal baru. Sangat banyak kejutan.

Salam
Panji
Nanchang,2 Mei 2007

Tidak ada komentar: